JAMBIKINI.ID – Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap modus penipuan baru yang kini marak terjadi di dunia digital. Penipuan ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meniru suara seseorang dan digunakan untuk menipu orang terdekat korban.
Modus ini berawal dari panggilan telepon yang berasal dari nomor tidak dikenal. Ketika korban mengangkat panggilan dan mengucapkan kata sederhana seperti “halo” atau “maaf, ini siapa?”, suara tersebut langsung direkam oleh pelaku. Rekaman singkat ini kemudian diolah menggunakan teknologi AI untuk membuat tiruan suara yang sangat mirip dengan suara asli korban.
Dengan suara hasil rekayasa tersebut, pelaku kemudian menghubungi orang-orang terdekat korban, seperti keluarga atau teman, dan berpura-pura menjadi korban. Dalam aksinya, pelaku menggunakan berbagai alasan agar orang yang dihubungi percaya bahwa mereka benar-benar berbicara dengan korban, hingga akhirnya melakukan transfer dana atau memberikan informasi pribadi yang penting.
Modus ini menunjukkan bahwa penipuan digital kini semakin canggih. Tidak hanya melalui pesan singkat atau tautan berbahaya, pelaku juga mulai memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menipu dengan cara yang lebih meyakinkan.
Masyarakat diimbau untuk tidak langsung percaya terhadap panggilan dari nomor tak dikenal dan selalu melakukan verifikasi jika menerima permintaan bantuan atau transfer uang dari kerabat melalui telepon. Penting juga untuk meningkatkan kesadaran digital, terutama di kalangan keluarga dan orang tua, agar tidak mudah tertipu dengan modus seperti ini.